WARGA DUA DESA DEMO PABRIK MENIMBULKAN AROMA BUSUK
Binjai. Elangpos
Puluhan orang warga dari dua desa, yaitu desa Tandam Hilir kecamatan Hamparan Perak kabupaten Deli Serdang dan warga desa Sidomulyo, kecamatan Binjai, kabupaten Langkat Sumatera Utara, Jumat mengelar aksi demo di depan pintu pabrik pengelolahan limbah minyak sawit.
“ Kami mau pabrik di tutup , karena pabrik menghasilkan aroma busuk , membuat kami sakit pernafasan “ kata Misman (54) salah seorang tokoh pemuda setempat, saat melakukan orasi di depan pintu masuk pabrik.
Di akui warga, pabrik pengelolahan limbah minyak sawit, sejak berdiri dua puluh hari lalu, setiap hari warga mencium aroma bau busuk, tidak hanya di luar rumah namun juga aroma bau busuk sampai masuk ke dalam kamar. Selain itu pabrik juga menebarkan abu , hingga mencapai radius ratusan meter dari pabrik.
“ Di dalam kamarpun kami masih mencium aroma busuk “ kata Gepeng (63) salah seorang tokoh masyarakat setempat .
Warga dua desa berdekatan dengan pabrik pengelolahan limbah minyak sawit, sudah mengajukan keberatan pabrik beroperasi di sekitar pemukiman warga. Atas permintaan warga, pihak desa Sidomulyo , mengeluarkan surat keterangan bernomor 470/ 06/sd/1/2023 / berisikan pemerintah desa Sidomulyo tidak memberikan izin pabrik pengelolahan limbah minyak sawit beroperasi.
Aksi warga mengelar demo di depan pintu masuk pabrik, tak di gubris pihak pabri, membuat warga nekad memasuki areal pabrik. Di dalam areal pabrik, warga menemukan limbah minyak sawit yang akan di olah menjadi minyak, dan menemukan katel – katel sedang berisikan limbah sawit, sedang dalam proses pengolahan.
Warga menjadi kesal melihat proses pengelolahan limbah minyak sawit masih terus berlangsung, sehingga membuat pimpinan aksi demo emosi dan nyaris menimbulkan keributan. Beruntung di waktu yang sama, anggota kepolisian dari polsek Binjai dan babinsa koramil, datang ke lokasi pabrik.
Aksi demo warga meminta agar pabrik segera di tutup, berakhir setelah di mediasi aparat dari polsek Binjai dan Babinsa koramil setempat. Sementara warga memasang spanduk , meminta agar pabrik di tutup karena sudah menyengsarakan warga di sekitar pabrik. (mza )