Proyek Pengalian Pipa Membuat Warga Melarat, Warga Demo Proyek Pengalian Pipa
Binjai, Elangpos
Warga di jalan Jayawijaya, kelurahan Binjai Estate, lingkungan sembilan melakukan aski demo, di depan proyek pengalian pipa. Aksi demo warga terkait tuntutan warga, agar pihak penangung jawab proyek memberikan kompensasi kepada warga, dan segera menyelesaikan proyek pengalian pipa.
“ Kami sekarang tidak bisa lagi bekerja, akibat proyek pengalian pipa, Stop proyek pengalian pipa ini “ kata warga, ketika melakukan aksi demo, Jumat ( 12/11 ) di lokasi proyek pengalian pipa.
Proyek pengalian pipa untuk menyalurkan air ke kota medan, membuat galian sedalam dua meter dan parahnya lagi, pengalian pipa ini, sampai memutuskan jalan, untuk pengalian pipa. Akibatnya warga tidak dapat melintasi jalan jayawijaya, dan aktifitas perekonomian warga terhenti.
Dua bulan lebih proyek pengalian pipa, di jalan Gunung Jayawijaya, hingga kini tidak selesai, membuat kami warga lingkungan sembilan, merasakan dampak negatif dari proyek pengalian pipa. “ Kami sekarang ngak bisa mencari nafkah “ lanjut warga saat melakukan orasi meminta penghentian proyek pengalian pipa.
Warga pendemo proyek pengalian pipa, meminta agar pihak pemboreng proyek pengalian pipa, untuk menemui warga, karena warga ingin tuntutan mereka di dengan pimpinan proyek. Warga berharap, pelaksa proyek pengalian pipa, mau memberikan kompensasi, atas segala kerugian yang di alami warga, seperti warga yang tidak dapat berjualan, yang tidak melintasi jalan, dan warga yang rumahnya menjadi kebajiran, akibat pengalian pipa.
Sayangnya sampai menjelang sore, tidak satupun perwakilan proyek pengalian pipa, yang hadir menemui massa, sehingga membuat warga menjadi kecewa atas kearoganan penangung jawab proyek.
“ Kami akan kembali melakukan aksi serupa, karena pihak pemborong proyek pengalian pipa tidak mau menemui kami, dan tidak mau bertangung jawab , atas kerugian yang kami alami “ kata Sutris, salah seorang warga .
Sementara itu, beberapa orang pekerja pengalian pipa, hanya tampak sibuk menelpon di depan warga, seperti menelpon atasan mereka, namun mereka akhirnya meningalkan warga tanpa permisi. ( mza )